PENCINTA ALAM
Pencinta Alam - seringkali diidentifikasikan sebagai kegiatan yg
berhubungan dgn alam. Medaki gunung, menyusuri gua, mengagumi keajaiban dasar
samudera, merambah belantara nan sunyi dan sederet kegiatan ‘alam’ lainnya.
Tentang
pencinta sendiri di negeri kita, seringkali kegiatan yg dilakukan hanya sebatas
sloganisasi belaka, sebatas mereka menikmati alam untuk diri sendiri, sebatas
mencari kepuasan untuk kepentingan pribadi. Pencinta Alam, mereka yg menamakan
diri sebagai Pencinta Alam sering kali melakukan banyak aktivitas yg justru
mengganggu keseimbangan alam. Menjelajah gunung dan membuat jejak-jejak disana,
mencoret batu-batu di puncak, membuang sampah non organik ke sembarang tempat,
membuat api unggun yg seringkali lupa dimatikan, memetik Edelweiss hingga
beratus-ratus tangkai
Untuk Sebuah
organisasi Pencinta Alam (yg biasanya ngetren di kalangan mahasiswa) seharusnya
tidak sekadar sebuah tempat bernaung bagi mereka yg senang bertualang saja atau
menghabiskan anggaran dana di kampus. Ironis membaygkan mereka melakukan
pendakian besar-besaran yg menelan biaya tinggi sampai ke luar negeri,
sementara, di negeri sendiri, negeri yg (seharusnya) elok dan kaya akan hutan
tropis perlahan mulai kehilangan identitasnya. Pencurian kayu, pembabatan hutan
secara liar luput dari penyelamatan sang ‘pencinta alam’ Pencinta Alam.
Dalam konteks
bahasa adalah seseorang yg sangat mencintai alam. Mencintai berarti melakukan
banyak hal untuk sesuatu/seseorang yg dicintai. Mencoba membahagiakan
sesuatu/seseorang yg kita cintai dgn tulus. Melakukan banyak hal agar
sesuatu/seseorang yg dicintai merasa nyaman. Mencintai itu tanpa sederet syarat
apapun, Mencintai itu sesuatu yg tulus, tanpa pamrih. Mencintai Alam, sama
halya dgn melakukan banyak hal untuk alam, tanpa syarat-syarat khusus, tanpa
dibarengi rasa keegoisan untuk memiliki alam secara individual, tanpa
mengabaikan apa yg sebetulnya dibutuhkan oleh alam. Semua harus dilakukan tanpa
pamrih, pamrih untuk dimunculkan di media massa,
tanpa pamrih di puji banyak pihak, tanpa pamrih untuk mendapat dukungan dana
berlebih yg pada akhirnya digunakan entah kemana. Mencintai alam, mencintai
wujud ciptan-Nya, mengasihi setiap apa yg ada di dalamnya. Memulai dari hal
kecil di sekitar kita. Meski kecil, andai setiap orang melakukannya pasti
hasilnya menjadi lebih berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar